Senin, 05 Agustus 2013

Aneh

Aneh.
Kata itu mungkin sangat cocok untukku saat ini.
Padahal, aku harusnya senang bisa mendengar dan mendengar suaranya lagi.
Tapi, mengapa yang terjadi justru sebaliknya?
Aku jadi makin tidak mengerti diriku sendiri.
Berulang kali kupaksa diriku untuk senang.
Yang ada hanyalah kebencian yang ada didalam hati.
Ah...
Apa hal seperti ini akan terus berlanjut?
Kalau iya, rasanya akan semakin aneh untuk diriku sendiri.
Ya, benar.
Aneh
adalah kata yang tepat untuk kondisiku saat ini.

Minggu, 05 Mei 2013

Jebakanmu

Ah...
Rasanya seperti memakai benda haram
Namun, ini bukanlah benda haram yang ada didunia
Hal itu adalah sesuatu yang benar - benar nyata
dan juga tak merugikan seperti benda haram itu
Sekali kupakai, rasanya tak bisa berhenti
Aku benar - benar dibuat ketagihan olehnya
Ah...
Aku tak sanggup untuk menghentikannya
Sesak rasanya bila tak memakainya seharian
Rindu rasanya bila tak memakainya seharian
Ah...
Apakah aku sudah terjerat olehnya?
Kalau memang seperti itu
izinkan aku terus terjerat olehmu
Karena diriku benar - benar telah terperangkap
oleh jebakanmu

Minggu, 13 Januari 2013

Tidak Seperti yang Kau Kira

Pribadi yang kau kenal
Pribadi yang kau sukai dan kau kagumi
Bukanlah pribadi yang sesungguhnya
Didepanmu
Aku selalu tersenyum
Tertawa
Tegar dan kuat
Tak pernah menitikan air mata
sedikit pun
Dikelilingi banyak teman
Meski begitu dibelakangmu
Aku selalu murung
Lemah dan tak berdaya
Menangis
Selalu diperlakukan tak adil oleh sekelilingku
Dan sendirian
Aku menyimpan pribadiku yang sesungguhnya darimu
Agar kau tak mengetahuinya
Agar kau tak menjauhiku
Agar kau tak meninggalkanku
Untuk yang kedua kalinya
dalam hidupku

Senin, 15 Oktober 2012

Keinginanku yang tak bisa kuraih

Aku ingin sekali berada disisimu Tapi, apa daya... Aku tak mampu melakukannya Aku tak ingin kau terluka hanya karena diriku Meski luka itu hanya luka gores Alasanku tak bisa berada disisimu adalah... karena aku takut Aku takut akan menyakitimu Maka dari itu, aku menghindarimu Tapi, aku juga tak bisa berada jauh darimu Hanya bisa memandangmu dari jauh Aku takut diriku terluka karena terlalu jauh darimu Aku selalu ingin berada disisimu Selalu dan selalu Tapi... Aku tak pernah berani mengambil resiko itu Resiko kehilangan dirimu untuk yang kedua kalinya.

Tanganmu adalah Penyelamatku

Sejak kapan tanganmu begitu indah dalam ingatanku? Mengulurkan tanganmu yang kecil itu padaku membuatku terdiam begitu melihat uluran tangan darimu Aku berpikir... mengapa kau mau mengulurkan tanganmu padaku? Aku bukan siapa - siapa dirimu Kau juga bukan siapa - siapa diriku Meski begitu, entah mengapa aku merasa senang Saat tahu ada yang mau mengulurkan tangannya padaku Tanganmu adalah penyelamatku Kau mau menerobos kegelapan yang membungkusku Hanya untuk menarikku keluar dari kegelapan itu Kau mau membawaku kemana saja Asal bukan tempat yang selalu kudiami Tanganmu adalah penyelamat bagiku Hanya saja... Mengapa ditengah jalan kau melepaskan tanganmu? Apa kau sudah bosan menggenggam tanganku? Kau pergi begitu saja meninggalkanku ditengah kegelapan itu lagi Kau telantarkan aku kembali ditempat gelap itu lagi.

Rabu, 20 Juni 2012

Satu - Satunya Jalan Untukku

Sejak dulu sekali, aku sudah siap berhadapan dengan kematian Mati adalah hal yang pantas untuk kudapatkan Kupikir mati adalah satu - satunya jalan untukku Jalan yang harus kulewati agar rasa sakit ini hilang Beban yang ada dipundakku terlalu berat tak sanggup untuk kubawa lagi Rasa sakit yang ada dihatiku ini terlalu perih tak sanggup untuk menahannya lagi Air mata ini pun sudah tak sanggup untuk tampung lagi Begitu juga dengan takdirku Takdirku terlalu kejam dan pedih tak sanggup untuk menjalaninya lagi Aku sudah siap mati Hatiku sudah siap untuk menerima kematian Tak akan ada yang tahu bahwa aku mati Tak akan ada yang peduli padaku jika aku mati Bahkan, tak akan ada yang menangis padaku jika aku pergi untuk selamanya Toh, pada dasarnya aku memang tak dibutuhkan oleh mereka Jika mati memang yang terbaik untukku maka aku akan melakukannya Jika mati memang takdirku maka aku akan melaksanakannya Jika mati adalah satu - satunya jalan untuk mengakhiri penderitaan ini maka cabutlah nyawaku sekarang juga Jiwa ragaku sudah siap untuk mati!

Melepas segalanya

Terkadang, ingin sekali rasanya menangis keras - keras Melepas semua beban yang ada dihati Melepas semua pikiran yang bersemayam dalam diri Menangis hingga tenggorokan ini kering Menangis hingga air mata ini habis hingga berubah menjadi darah Tapi, apa daya yang bisa kulakukan Aku sangat dilarang menangis Jangankan menangis, merasa sedih saja dilarang Aku harus selalu memasang senyum Meskipun senyum itu adalah senyum palsu Aku harus bersikap tegar Aku harus kuat dan tak boleh memperlihatkan kelemahanku Dibalik semua kepalsuan yang kuperlihatkan Aku selalu menangis dalam bayangan Aku selalu takut jika sendirian Aku selalu lemah dan tak berdaya Satu kali saja... Izinkan aku menangis sekeras yang kubisa